Pemetaan wilayah geografis merupakan pekerjaan yang bersangkutan dengan alam dan medan yang beragam, sebelum adanya teknologi secanggih sekarang, manusia mengukur karakteristik geografis wilayah mereka menggunakan insting mereka dan alat seadanya saja, tentunya dengan hasil dari perhitungan tersebut terbilang belum cukup akurat, sehingga masih ada kemungkinan perubahan bentuk geografis ke-depannya.
Seiring perkemabangan zaman dan teknologi, manusia sudah bisa melakukan pemetaan dan pemantauan kondisi goegrafis wilayah mereka mernggunakan berbagai macam teknologi, seperti contohnya adalah pengggunaan satelit, pesawat, dan bahkan drone. yang membantu manusia untuk melihat keadaan geografis dengan detail di seluruh dunia.
Nah, dalam artikel ini kami akan membahas penggunaan drone sebagai alat untuk pemetaan kondisi geografis. Memangnya bisa? Apakah ada? Jawaban-nya, ya tentu saja, mari kita bahas bersama.
Apa Itu teknologi LiDAR?
Sebelum kita membahas Drone nya, mari kita bahas teknologi yang digunakan untuk drone itu sendiri.
Teknologi yang digunakan untuk pemetaan kondisi geografis dinamakan sebagai Light Detection and Ranging atau biasa disebut LiDAR merupakan teknologi ranging atau pengukur yang menggunakan pancaran sinar infrared yang kuat untuk mengumpulkan informasi dan data secara rinci mengenai kondisi permukaan yang dilewatinya, kemudian data tersebut direkam lalu diproyeksikan menjadi model 3D, yang bisa diamati menggunakan tablet, laptop dan handphone.
Pada umumnya Teknologi yang terdapat di dalam Lidar terdiri dari 3 komponen utama yaitu:
- Laser Scanner : Laser scanner adalah komponen utama dalam sistem Lidar yang berguna untuk memancarkan sinar laser ke arah target dan kemudian mendeteksi pantulan sinar tersebut yang berupa informasi dari target itu sendiri.
- Inertial Measurement Unit : IMU adalah sebuah unit sensor yang digunakan untuk mengukur percepatan dan kecepatan sudut untuk menentukan orientasi relatif terhadap kondisi permukaan bumi, IMU terdiri dari 2 perangkat inti yaitu Accelerometer dan gyroscope, keduanya digunakan untuk menjejaki keberadaan dan pergerakan suatu benda.
- GNSS Receiver : GNSS (Global Navigation Satellite System) merupakan sebuah unit yang berfungsi untuk menerima sinyal dari satelit navigasi yang kemudian digunakan untuk menentukan posisi geografis perangkat secara detail
Secara umum cara kerja teknologi LiDAR drone adalah dengan menembakkan laser dengan tenaga tinggi ke sasaran yang dipilih termasuk mengukur pulsa laser. Kemudian, pulsa laser inilah yang dipantulkan kembali ke sensor untuk mengumpulkan informasi dan data area yang dipetakan.
Drone LiDAR
Setelah mengetahui tentang teknologi pemetaan LiDAR, selanjutnya adalah Drone LiDAR itu sendiri, Sederhananya Drone LiDAR adalah drone yang telah dilengkapi dengan teknologi LiDAR.
Penggunaan drone yang awalnya hanya untuk menangkap gambar dan observasi sederhana kini telah beralih fungsi menjadi alat untuk pemetaan kondisi geografis permukaan. Perubahan ini baru terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, pemetaan dilakukan menggunakan kendaraan transportasi udara seperti pesawat terbang dan helikopter.
Perlu diakui peralihan tugas pemetaaan yang tadinya dilakukan oleh pesawat dan helikopter, sekarang bisa dilakukan oleh drone adalah opsi yang menguntungkan , dengan menggunakan drone, tugas pemetaan akan menjadi lebih mudah, efisien, dan tidak mengeluarkan banyak biaya, itu karena dengan menggunakan drone kita bisa memetakan berbagai wilayah terpencil yang sulit di jejaki, seperti hutan yang lebat, daerah pegunungan yang extreme hingga pemetaan wilayah konstruksi bisa dilakukan secara akurat dan presisi.
Namun tentunya jenis drone yang digunakan tidak boleh sembarangan, drone untuk pemetaan kondisi geografis harus memiliki spesifikasi yang mumpuni misalnya daya jelajah yang jauh, body yang kokoh, baterai yang tahan lama, dan kompatibel dengan teknologi LiDAR itu sendiri.
Rekomendasi Drone LiDAR terbaik
Setelah pembahasan mengenai Drone LiDAR sebelumnya, kami ingin merekomendasikan salah satu Drone pemetaan yang telah dilengkapi dengan Teknologi LiDAR yang inovatif dan mutakhir.
Salah satu Produk Drone Pemetaan yang kami rekomendasikan berasal dari Perusahaan Drone ternama yang berasal dari Tiongkok yaitu DJI, Ya, perusahaan DJI baru-baru ini telah mengeluarkan produk jenis drone dari keluarga DJI ENTERPRISE yaitu DJI Matrice 350 RTK + Zenmue L2 yang merupakan versi upgrade dari versi sebelumnya.
Sama seperti seri Enterprise lainnya, drone ini mampu digunakan untuk kepentingan pemetaan industrial, pembangunan proyek bangunan, dan pengamatan wilayah sekitar area proyek. Bukan hanya itu saja, DJI Matrice 350 RTK dirancang khusus untuk mampu bertahan dari segala rintangan saat melakukan penerbangan, desain yang kokoh, daya angkut yang besar, kapasitas baterai yang tinggi, dan stabilitas visualisasi.
Untuk spesifikasi produk, kami akan memisahkan antara Drone dengan sensor LiDAR nya:
- Drone DJI Matrice 350 RTK
- Dengan dimensi drone sebesar 810×670×430 mm dengan berat sekita 6kg, menggunakan 4 rotor baling baling yang kuat, dan 2 baterai besar membuat drone ini seperti heavy class drone yang benar benar dibuat untuk bertahan di segala kondisi cuaca dan waktu.
- Dilengkapi dengan 2 slot baterai besar berjenis Li-Ion model TB65 berkapasitas 5880 mAh, membuat drone ini mampu terbang dengan waktu hingga hampir satu jam lamanya, dan mampu terbang mencapai ketinggian hingga 7000 m, yang membuat drone ini cocok digunakan untuk misi pemetaan.
- Drone mampu bertahan dari suhu -20° hingga 50° C (-4° hinga 122° F), yang membuat drone ini mampu beroperasi meskipun di tengah cuaca ekstrim seperti, hujan lebat, musim salju yang dingin, hingga di musim panas yang terik.
- Drone dilengkapi dengan kamera internal dengan kualitas kamera 1080 Pixel dengan frame rate 30 fps, yang membuat drone ini menghasilkan visual yang mulus dan jernih.
- Untuk Transmisi video, drone ini telah menggunakan jenis transmisi terbaru berjenis DJI O3 Enterprise Transmission yang dilengkapi 4 antena transmisi video bertipe 2T4R dengan jarak transmisi yang dihasilkan adalah sejauh 20 Km.
- Drone ini memiliki fitur sensor 6-Directional Sensing & Positioning yang artinya drone ini mampu melihat dan menghindari berbagai macam rintangan dari segala sisi, untuk jarak penglihatan nya drone ini memiliki jarak saat Maju/Mundur/Kiri/Kanan: 0,7-40 m dan Atas/Bawah: 0,6-30 m.
- Satu lagi fitur yang ditanam pada drone ini adalah Infrared Sensing System yang sangat membantu untuk menghadapi segala rintangan saat menerbangkan drone di malam hari, fitur ini memiliki jarak penginderaan sejauh 0.1 – 8 meter, dengan luas ruang pandang sekitar 30° (±15°).
- Sensor Zenmuse L2
- Ukuran sensor sebesar 155×128×176 mm dengan berat sekitar 905 gram, jenis tingkat keamanan yang diberikan adalah IP54 yang mampu menjaga kinerja unit agar tetap stabil meskipun pada suhu -20° hingga 50° C.
- Jangkauan deteksi sensor adalah 450 m @50% reflektivitas 0 klx hingga 250 m @10% reflektivitas 100 klx, perlu diperhatikan juga tingkat jangkauan sensor dapat berubah tergantung dari medan yang ditargetkan dan jumlah objek yang dideteksi, maksimal jangkauan deteksi sensor sejauh 500m.
- Akurasi jangkauan sistem unit adalah Horizontal: 5 cm @ 150 m dan Vertikal: 4 cm @ 150 m, hal ini telah dikonfirmasi selama pengujian unit berlangsung di berbagai tahap pengujian.
- Jangkauan sensor unit LiDAR adalah 150 m, hal ini telah diuji saat Diukur dalam lingkungan bersuhu 25° C (77° F) dengan reflektivitas 80% pada jarak 150 m.
- Unit LiDAR memiliki 2 mode scan yaitu pola scan non-repetitif dan Pola scan berulang, yang masing-masing memiliki FOV untuk Pola scan berulang: Horizontal 70°, Vertikal 3° dan Pola scan tidak berulang Horizontal 70°, Vertikal 75°, dengan jarak minimum deteksi adalah 3 meter.
- Unit IMU mampu menghasilkan frekuensi pembaruan IMU sebesar 200 Hz, dengan jangkauan Akselerometer sejauh 6 meter, dan jangkauan Pengukur Kecepatan Sudut sebesar kurang lebih 300 dps.
- Kamera pemetaan RGB menggunakan 4/3 CMOS dengan tingkat efektifitas pixel sebesar 20 Mp, untuk Lensa kamera memiliki spesifikasi FOV seluas 84°, Format Setara 24mm dan, Titik Fokus yang dihasilkan 1 m hingga ∞ (dengan fokus otomatis).
- Shutter speed yang diberikan menjadi 2 mode yaitu single shot dan timed yang masing-masing menghasilkan kualitas gambar 20 MP, shutter speed yang dihasilkan terbagi menjadi dua : Rana Mekanis sebesar 2-1/2000 detik dan Rana Elektronik sebesar 2-1/8000 detik dengan jumlah rana yang dihasilkan adalah 200000.
- Kualitas video yang ditawarkan dapat anda pilih sesuai kebutuhan anda : 4K: 3840×2160 @30fps dan FHD: 1920×1080 @30fps, dengan kecepatan bit masing-masing : untuk 4K: 85Mbps dan FHD: 30Mbps
Sekian pembahasan artikel Drone LiDAR kali ini, begitu menakjubkan teknologi LiDAR yang telah diimplementasikan ke dalam Dronet tersebut, yang tak hanya meningkatkan tingkat efisiensi penggunaan nya melainkan dapat meningkatkan kualitas hasil dari pengamatan observasi dan pemetaan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia kedepannya.
Sekian dan terimakasih.